Nyeri otot punggung dapat terjadi di mana saja, mulai dari pangkal leher hingga di ujung tulang rusuk Anda. Jika saraf di daerah ruas tulang punggung ini terjepit, kaku, atau cedera maka hal ini akan memicu munculnya rasa nyeri di bagian tubuh yang lain seperti lengan, kaki, dada, dan perut. Di bagian punggung atas dan tengah terdapat beberapa komponen penyusun tubuh Anda, seperti Otot, ligamen, dan 12 ruas tulang vertebrae yang membentuk bagian terpanjang di punggung Anda.
Beda halnya dengan nyeri leher atau pinggang, nyeri punggung jauh lebih rumit, karena tulang-tulang yang terdapat di bagian belakang sifatnya kaku dan tidak fleksibel, karena sebenarnya fungsi mereka adalah untuk mengamankan organ-organ vital yang terdapat di rongga dada, seperti jantung dan paru-paru.
Nyeri otot punggung dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya:
- Ketegangan otot berlebihan atau adanya cedera pada otot, ligamen, maupun sendi di punggung.
- Kebiasaan buruk yang membentuk postur tubuh buruk.
- Tekanan pada saraf tulang belakang akibat masalah-masalah tertentu, seperti hernia.
- Fraktur atau patah pada salah satu tulang belakang.
- Osteoarthritis yang dapat disebabkan oleh kerusakan tulang rawan.
- Nyeri myofascial yang mempengaruhi jaringan ikat otot.
- Akibat masalah lain seperti penyakit kandung empedu, kanker, atau infeksi. Namun, kasus ini jarang terjadi.
Lalu, apa saja gejala yang muncul saat seseorang mengalami nyeri otot punggung? Berikut ini adalah beberapa gejala biasanya menyertai nyeri otot punggung :
- Sensasi nyeri , panas seperti terbakar, atau sakit yang tajam.
- Kekakuan otot.
- Ada juga beberapa gejala khusus yang muncul pada tahap yang mengkhawatirkan, seperti : Rasa lemas di lengan atau kaki; mati rasa atau kesemutan di lengan , kaki, dada, atau perut; dan kehilangan kontrol untuk buang air kecil dan buang air besar.
Bagaimana Cara mengatasinya?
Dalam kebanyakan kasus, gejala nyeri otot punggung dengan intensitas ringan hingga sedang berhasil menghalau nyeri otot mereka dengan melakukan beberapa tindakan berikut ini :
- Membeli obat anti nyeri yang dijual bebas, seperti acetaminophen (misalnya, Tylenol) dan obatanti inflamasi nonsteroid (misalnya, Advil, Aleve, aspirin, dan Motrin).
- Terapi panas dan dingin secara bergantian. Panas dapat mengurangi kekakuan. Sedangkan terapi dingin yang menggunakan Es dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan.
- Terapi manual seperti pijat.
- Beristirahat yang cukup.
- Menjaga tubuh agar tetap pada postur yang baik dan benar. Pastikan untuk berdiri atau duduk dalam posisi tegak. Jangan pernah duduk merosot atau membungkuk selama masa pemulihan.
- Kendalikan Stres dengan melakukan teknik pernapasan dalam dan latihan relaksasi atau meditasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar